GUNUNGKIDUL || Lentera5 News.Com — Ratusan warga Kalurahan Ngunut, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul menggelar aksi demonstrasi di halaman Kantor Kalurahan Ngunut, Senin (8/12/2025). Aksi dimulai sekira pukul 09.00 WIB sebagai bentuk protes terhadap perangkat kalurahan yang dinilai kurang transparan dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Kalurahan (APBKal).
Masa yang terdiri dari warga dan pemuda setempat membawa poster tuntutan serta melakukan orasi secara bergantian. Mereka meminta kejelasan terkait penggunaan anggaran kalurahan yang diduga kuat telah terjadi penyalahgunaan oleh oknum perangkat.
Wakil Ketua Karangtaruna Ngunut, Toni, dalam orasinya menyampaikan bahwa aksi ini merupakan kelanjutan dari protes sebelumnya yang sempat dilakukan dengan penyegelan kantor kalurahan menggunakan banner. Ia menyebut, dugaan penyalahgunaan anggaran menyebabkan saldo kas rekening kalurahan kini tersisa hanya sekitar Rp 7 ribu rupiah.
“Program yang telah direncanakan juga tidak terealisasi. Anggarannya sudah habis entah ke mana, namun kegiatan tidak terlaksana,” ujar Toni.
Lebih jauh, Toni mengungkapkan bahwa penyalahgunaan anggaran diduga tidak hanya terjadi pada tahun ini, tetapi juga pada tahun-tahun sebelumnya dengan total kerugian diperkirakan mencapai Rp 500 juta. Menurutnya, berbagai upaya mediasi sebelumnya tidak pernah membuahkan hasil.
“Kami beberapa kali melakukan mediasi, tetapi malah semakin menjadi. Tidak membawa perubahan, sehingga kami memutuskan melakukan aksi ini,” tegasnya.
Toni menyampaikan bahwa warga telah melaporkan dugaan penyimpangan anggaran tersebut ke Polres Gunungkidul. Beberapa bukti, seperti rekening koran dan rekaman pengakuan oknum pamong, telah diserahkan kepada penyidik.
“Harapan kami, siapapun yang menyalahgunakan anggaran kalurahan dapat diproses hukum dengan seadil-adilnya,” pungkasnya.
Aksi demonstrasi berjalan tertib dengan pengawalan aparat keamanan. Warga berharap pemerintah melakukan penegakan hukum serta perbaikan tata kelola keuangan desa demi mewujudkan transparansi dan akuntabilitas publik.
Red ( Barli )
0 Komentar